Ilmu Sosial Dasar || Tugas Softskills
ILMU SOSIAL DASAR
KELOMPOK 6, KONSEP 6
ELITE
Disusun oleh :
Nama : Aurora Fatwari Suryadi 11118238
Kelas : 1KA13
Jurusan : S1 Sistem Informasi
Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Kelas : 1KA13
Jurusan : S1 Sistem Informasi
Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
Jakarta
2018
ELITE
Dalam
masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan,
sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk tidak diikutsertakan. Berbicara
masalah elite adalah berbicara masalah pimpinan.
a.
Pengertian
Dalam pengertian yang umum elit itu menunjuk sekelompok orang yang dalam
masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih yang khusus dapat
diartikan sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya
golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan: “posisi di
dalam masyarakat di puncak struktur-struktur social yang terpenting, yaitu
posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan aparat kemiliteran, politik,
agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas”.
Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite.
Dalam masyarakat industry watak elitenya berbeda sama sekali dengan elite di
dalam masyarakat primitif.
Di dalam suatu lapisan masyarakat tertentu ada sekelompok kecil yang
mempunyai posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam
mengambil berbagai kebijaksanaan. Mereka itu mungkin para pejabat tugas, ulama,
guru, petani kaya, pedagang kaya, pensiunan dan lainnya lagi.
Para
pemuka pendapat (opinion reader) inilah pada umumnya memegang strategi kunci
dan memiliki status tersendiri yang akhirnya merupakan elite masyarakatnya.
b.
Fungsi Elite dalam Memegang Strategi
Dalam suatu kehidupan social yang
teratur, baik dalam konteks luas maupun yang lebih sempit, dalam kelompok
heterogen maupun homogen selalu ada kecenderungan untuk menyisihkan satu
golongan tersendiri sebagai datu golongan yang penting, memiliki kekuasaan dan
mendapatkan kedudukan yang terkemuka jika dibandingkan dengan massa. Penentuan
golongan minoritas ini didasarkan pada penghargaan masyarakat terhadap peranan
yang dilancarkan dalam kehidupan masa kini serta andilnya dalam meletakan
dasar-dasar kehidupan pada masa-masa yang akan datang. Golongan minoritas yang
berbeda pada posisi atas yang secara fungsional dapat berkuasa dan menentukan
dalam studi social dikenal dengan elite. Elite adalah suatu minoritas
pribadi-pribadi yang diangkat untuk melayani suatu kolektivitas dengan cara
yang bernilai social.
Kelompok minoritas yang mempunyai
nilai secara social ini berkembang sejalan dengan perkembangan fungsional dalam
suatu masyarakat. Pengembangan elite sebagai suatu kelompok minor yang
berpengaruh dan menentukan dalam masyarakat tetap beranjak dari fungsi
sosialnya di samping adanya pertimbangan-pertimbangan lain sesuai dengan latar
belakang social budaya masyarakat. Ada dua kecenderungan yang digunakan untuk
menentukan elite dalam masyarakat yaitu:
Pertama, menitikberatkan pada fungsi
social dan yang kedua, pertibangan-pertimbangan yang bersifat moral. Kedua
kecenderungan penilaian ini menurut Parson melahirkan dua macam elite, yaitu:
Elite internal dan elite eksternal.
Elite internal menyangkut integrasi
moral serta solidaritas social yang berhubungan dengan perasaan tertentu pada
saat tertentu, sopan santun dan keadaan jiwa. Sedangkan elite eksternal adalah
meliputi pencapaian tujuan dan adaptasi, berhubungan dengan problem-problem
yang memperlihatkan sifat yang keras, masyarakat lain atau masa depan yang tak
tentu.
Golongan elite sebagai minoritas
sering ditampakkan dengan beberapa bentuk penampilan atara lain:
a)
Elite
menduduki posisi yang penting dan cenderung merupakan poros kehidupan
masyarakat secara keseluruhan.
b)
Factor
utama yang menentukan kedudukan mereka adalah keunggulan dan keberhasilan yang
dilandasi oleh kemampuan baik yang bersifat fisik maupun psikhis, material
maupun immaterial, merupakan heriditer maupun pencapaian.
c)
Dalam
hal tanggung jawab, mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar jika
dibandingkan dengan masyarakat lain.
d)
Ciri-ciri
lain yang merupakan konsekuensi logis dari ketiga hal diatas adalah imbalan
yang lebih besar yang diproleh atas pekerjaan dan usahanya.
Sejalan dengan ciri-ciri
(yang walaupun tidak selalu tampak secara eksoplisit) ini dan berdasarkan tata
nilai dan norma yang melahirkan startifikasi social maka kita akan mengenal
berbagai macam elite. Kelompok inti social akan melahirkan elite sesuai dengan
kecenderungan masyarakat menentukan golongan yang memiliki fungsi social
terbesar atau kelompok-kelompok terkemuka dalam masyarakat. Kelompok inti
social itu mungkin para pendeta, atau pemuka agama lainnya, mungkin para
pemegang kekuasaan, militer dan lain-lain yang dapat dijadikan perantara bagi
kesejahteraan masyarakat.
Di dalam masyarakat yang
heterogen tentu banyak nilai yang dijadikan panutan karena setiap golongan atau
suku bangsa tentu memiliki kebiasaan, kebudayaan maupun adat-istiadat
sendiri-sendiri. Disini para elite harus dapat menyesuaikan dirinya dalam
menguasai masyarakat. Dalam hal ini mereka harus memperhatikan beberapa fungsi
dalam mengambil kebijaksanaan untuk memimpin masyarakatnya agar terjadi
kerjasama yang baik dalam mencapai tujuan. Apa yang harus diperhatikan yaitu
antara lain: tujuan yang hendak dicapai, penyesuaian diri, integrasi, memperhatikan
serta memelihara norma yang berlaku dan memperhatikan kepemimpinan.
Tujuan yang hendak dicapai
haruslah terikat dan merupakan tujuan bersama kepandaian dalam menyesuaikan
diri terutama bagi elite baru dapat membantunya secara efektif dalam mengarahkan
masyarakat untuk mencapai tujuannya. Sehubungan dengan fungsi yang harus
dijalankan oleh elite dalam memegang pimpinan ia harus dapat mengatur strategi
yang tepat. Dalam hal ini kita dapat membedakan elite pemegang strategi secara
garis besar sebagai berikut:
a)
Elite
politik (elite yang berkuasa dalam mencapai tujuan. Yang paling berkuasa
biasanya disebut elite segala elite).
b)
Elite
ekonomi, militer, diplomatic, dan cendekiawan (mereka yang berkuasa atau
mempunyai pengaruh dalam bidang itu).
c)
Elite
agama, filsuf, pendidik dan pemuka masyarakat.
d)
Elite
yang dapat memberikan kebutuhan psikologis, seperti: artis, penulis, tokoh
film, olahragawan dan tokoh hiburan dan sebagainya.
Elite dari segala elite
dapatlah menjalankan fungsinya dengan mengajak para elite pemegang strategi di
tiap bidangnya untuk bekerja sebaikn-baiknya.
Kecuali itu dimanapun juga
para elite pemegang strategi tersebut memiliki prinsip yang sama dalam
menjalankan fungsi pokok maupun fungsinya yang lain, seperti memberikan contoh
tingkah laku yang baik kepada masyarakatnya, mengkoordinir serta menciptakan
yang harmonis dalam berbagai kegiatan, fungsi pertahanan dan keamanan;
meredakan konflik social maupun fisik dan dapat melindungi masyarakatnya
terhadap sebagai bahaya dari luar.
Adanya perbedaan-perbedaan
dalam masyarakat bagaimanapun juga menjadi tanggung jawab mereka untuk dapat
bekerjasama lain di dalam tiap lembaga kehidupan masyarakat. Mungkin di dalam
suatu masyarakat biasanya tindak-tanduk elite merupakan contoh; dan sangat
mungkin seorang elite diharapkan dapat melakukan segala fungsi yang multi
dimensi walaupun kadang-kadang hal itu sulit dilaksanakan.
(Drs. H. Abu
Ahmadi. Hal: 209-213 )
Komentar
Posting Komentar