Model Bisnis dan Sistem Manajemen Layanan
Model Bisnis dan Sistem Manajemen Layanan
A.
Model
Bisnis
Dalam suatu perusahaan,
menawarkan suatu produk atau jasa merupakan suatu proses transaksi yang dapat
ditentukan dengan suatu cara dan nilai tertentu, ini disebut dengan Model Bisnis.
Terdapat perbedaan antara
model bisnis lama (industry lama) dengan model bisnis saat ini (era informasi),
pada model bisnis lama lebih cenderung kedalam industry sedangkan model bisnis
baru tidak memerlukan banyaknya modal karena adanya banyak penyedia informasi.
§
Pradigma Baru
Saat ini (era informasi) mudah sekali dalam mencari informasi, dengan
bantuan intermet kita dapat mencari informasi yang berkaitan dengan model
bisnis maupun struktur bisnis yang tepat bagi perusahaan untuk mencapai posisi
pasar yang lebih baik.
§
Tipologi Model Bisnis
Berikut lima macam model tipologi bisnis secara elektronik (e-business) berdasarkan tingkat control ekonomis dan nilai integrasinya
menurut Tapscott et al.(2000).
1)
Agora
: suatu e-business yang merupakan
tempat bertemunya antara pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi.
2)
Agregasi
(aggregations) : e-business yang merupakan gabumgam antara beberapa pemasok kedalam
sebuah took online yang nyaman.
3)
Aliansi
(alliance) : merupakan kerja sama
beberapa anggota untuk mencapai suatu tujuan.
4)
Rantai
Nilai (value chain) : merupakan
jaringan integrasi yang menambah nilai ke dalam input berikutnya. Rantai nilai
akan menyampaikan nilai-nilai kepada pelanggan yang disediakan oleh perusahaan disekitar
produk atau jasa yang dijual, seperti :
a.
Kecepatan
layanan.
b.
Personalisasi.
c.
Kenyamanan.
d.
Harga.
5)
Jaringan
distribusi (distributive network) :
menyediakan jasa, mengalokasikan, mendistribusikan dan membeli barang-barang,
jasa juga informasi. Empat model e-business
yang dikelompokkan berdasarkan siapa yang berpartisipasi :
a.
Toko
online.
b.
Pengumpul
isi / pengagregasi isi.
c.
Penyedia
infrastruktur.
d.
Penyedia
isi.
§
Perubahan Model Bisnis
Pada perubahan model bisnis saat ini lebih canggih yaitu dengan
memanfaatkan teknologi jaringan internet.
§
Pengertian Nilai
Nilai dari suatu siatem informasi bagi suatu bisnis, sebagian besar
ditentukan oleh sejau mana system akan mendorong kea rah keputusan manajemen
yang lebih baik untuk menjadikan proses bisnis yang lebih efisien dan
profibilitas bagi perusahaan.
§
Tren Kedepan
Tren kedepan memiliki beberapa kategori, diantaranya yaitu kategori tren
pelanggan, e-service, organisasi,
tenaga kerja, teknologi perusahaan dan teknologi umum. Berikut penjelasannya :
a.
Pelanggan
1)
Pelayanan
cepat (faster service), dengan adanya
aplikasi dari e-business maka akan
mempercepat pelayanan kepada konsumen.
2)
Swalayan
(self service), menggunakan self service maka konsumen dapat
berbelanja kapanpun dan dimanapun dan lebih efisien karena tidak perlu berjalan
ke mall.
3)
Beragam
pilihan (more products choise),
perusahaan berupaya meningkatkan penyediaan berbagai variasi produk dan jasa
seiring dengan meningkatnya daya tarik konsumen.
4)
Solusi
Terintergrasi (integrated solutions),
konsumen menginginkan layanan bisnis yang terintergrasi model one-stop-shopping.
b.
E-service
1)
Penjualan
dan layanan (integrated sales and service), informasi yang cepat, akurat,
konsisten merupakan minat bagi konsumen, mereka mengharapkan sebuah layanan
sebelum dan sesudah membeli.
2)
Dukungan
tanpa celah (seamless support),
bisnis yang berfokus pada konsumen, seorang manajer harus paham bahwa konsumen
menghargai waktu mereka dan konsumen semakin tidak toleran terhadap layanan
yang kurang memuaskan.
3)
Jasa
pengantaran yang nyaman dan persyaratan yang fleksibel (flexible fulfilment and convenient service delivery), merupakan
sebuah solusi untuk lebih dekat kepada konsumen, mengurangi pemborosan dan supply chain (waktu, persediaan, dsb),
akses informasi real-time dengan
konsumen dan membentuk rekanan dengan koordinasi virtual.
c.
Organisasi
1)
Pemberdayaan
dari luar/ Alih daya (Outsourching),
memberikan pondasi atas terciptanya perusahaan virtual, inti dari konsep e-business.
2)
Kontrak
produksi (contract manufacturing),
perusahaan bertujuan untuk memindahkan fokus terhadap modal atau asset-intentsive manufacturing ke fokus
pengetahuan dan marketing-intensive
marketing.
3)
Distribusi
virtual (virtual distribution), penggabungan
antara mekanisme distribusi dan transaksi untuk menguasai suatu pasar,
distribustor virtual memanfaatkan kemampuan web dalam menciptakan suatu pasar
efisien.
d.
Tenaga
Kerja
1)
Mempekerjakan
tenaga yang baik (hiring the best and
brightes), perusahaan besar mulai mengalami kesulitan untuk merekrut
karyawan yang berbakat.
2)
Mempertahankan
karyawan berbakat (keeping talented
employess), dengan mempertahankan budaya kerja dapat mengarahkan pada
kesuksesan dan inovasi.
e.
Teknologi
Perusahaan
1)
Aplikasi
perusahaan yang terintegrasi (integrated
enterprise applications), perusahaan menginginkan optimasi proses bisnis
yang melakukan integrase dalam segala hal. Proses integrasi tidak hanya pada
fungsi perusahaan, namun juga dengan pihak eksternal yang berhubungan dengan
perusahaan seperti supplier, partner dan
pelanggan.
2)
Integrasi
saluran (multichannel integration), layanan
integrasi menyediakan standar layanan pelanggan berkualitas tinggi. Dengan adanya
distribusi informasi tentang bisnis dan transaksi akan memberikan kemudahan
bagi pelanggan dimanapun dan kapanpun.
3)
Aplikasi
penghubung (middleware), middleware diperlukan antara lain karena
sistem lama yang tidak memungkinkan atau sulit untuk diganti, sehingga
diperlukan aplikasi penghubung antara sistem lama dengan sistem yang baru.
f.
Teknologi
Umum
1)
Aplikasi
web nirkabel (wireless web applications),
dimasa depan bisnis berbentuk mobile maka
semakin banyak pemanfaatan gelombang udara untuk melakukan bisnis antara
konsumen dan perusahaan.
2)
Aplikasi
informasi dan komputer tangan (handheld
computing and information appliances), para konsumen meminta akses
informasi yang mudah, praktis, efisien dan professional.
3)
Konvergensi
infrastruktur (infrastruchture
convergence), penggabungan dari berbagai data dan jaringan merupakan tren
terbesar dalam infrastruktur e-business.
4)
Penyedia
jasa aplikasi (application service
provider), perkembangan sistem pengambilan keputusan dalam penggunaan
aplikasi informasi perusahaan yang dahulu make
versus buy menjadi make versus buy
versus rent.
B.
Sistem
Manajemen Layanan
Sistem manajemen layanan merupakan
pelayanan dalam sebuah sistem yang terdapat dalam suatu organisasi, bersifat
manajerial, strategi dan menyediakan laporan-laporan pihak luar tertentu yang
tentunya bermanfaat.
ITSM adalah proses terfokus
yang memiliki hubungan dengan kepentingan bersama, dengan gerakan perbaikan
proses misalnya TQM, Six Sigma dan CMMI. ITSM berfokus untuk memberikan
kerangka kerja struktur IT yang terkait dengan kegiatan dan interaksi antara
tenaga teknis IT dengan penggunanya.
Dalam hal ini, ITSM
dianalogikan sebagai perencanaan sumber daya perusahaan (Enterprise Resource Planning/ ERP) untuk IT. Dalam operasi TI
membatasi penerapannya di seluruh kegiatan besar IT lainnya, missal IT
manajemen portofolio dan rekayasa perangkat lunak.
§
Kerangka Kerja pada Manajemen Layanan Sistem Informasi
Berikut adalah beberapa kerangka kerja pada manajemen layanan sistem
informasi:
1)
Konsep
Dasar: mencangkup bisnis, teknis dan manajerial berbagai komponen dan peranan
layanan sistem informasi.
2)
Teknologi
Informasi: pengembangan dan berbagai isu manajemen (hardware, software dan jaringan).
3)
Aplikasi
Bisnis: digunakan untuk operasi, manajemen dan keunggulan kompetitif.
4)
Proses
Pengembangan: cara bagaimana para praktisi dan pakar informasi merencanakan,
mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi untuk peluang bisnis.
5)
Tantangan
Manajemen: secara efektif dan etis mengelola teknologi pada tingkat pemakai
akhir.
§
Siklus Hidup Manajemen Layanan Sistem Informasi
Berikut
adalah 7 siklus hidup manajemen layanan sistem informasi, yaitu:
1)
Memastikan
kinerja penyedia layanan dalam batas tertentu
2)
Identifikasi
dan pemantauan KPI
3)
Manajemen
portofolio
4)
Manajemen
hubungan bisnis
5)
Manajemen
kebutuhan
6)
Pencegahan
pelanggaran
7)
Penyedia
informasi kepada fungsi desain.
§
Metode Manajemen Layanan Sistem Informasi
Metode yang
digunakan Manajemen Layanan Sistem Informasi:
1)
Total
Quality Management (TQM), TQM
merupakan strategi manajemen yang ditujukan untuk menambahkan kesadaran
kualitas pada semua proses dalam organisasi.
2)
Six
Sigma, Six Sigma adalah alat manajemen yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), terfokus pada
pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara
keseluruhan.
3)
Business Process Management (BPM), BPM
merupakan suatu metode penyelarasan secara efisien suatu organisasi dengan
keingingan dan kebutuhan organisasi tersebut. BPM merupakan suatu pendekatan manajemen holistic untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis seiring upaya untuk mencapai
inovasi, fleksibilitas dan integrasi dengan teknologi.
4)
Capability Maturity Model Integration (CMMI), CMII adalah suatu pendekatan perbaikan proses
yang memberikan unsur-unsur penting pada proses yang efektif bagi organisasi.
§
Framework Manajemen Layanan Sistem Informasi
Berikut beberapa framework dari manajemen layanan sistem informasi,
antara lain:
1)
Information Technology Infrastructure Library (ITIL), ITIL adalah rangkaian konsep dan teknik
pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi. Nama
ITIL dan IT Infrastructure Library merupakak
merek dagang terdaftar dari Office of Government
Commerce (OGC) Britania Raya.
2)
Control Objectives for Information and Related
Technology (COBIT),
COBIT merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat oleh Information System Audit and Control
Association (ISACA) dan IT Governance
Institute (ITGI) pada tahun 1992.
3)
Software Maintenace Maturity Model
4)
PRM-ITIBM’s
Process Reference Model for IT
5)
Applications Service Library (ASL), ASL adalah kerangka kerja domain publik dari praktik terbaik yang digunakan
untuk standarisasi proses dalam Aplikasi Manajemen, disiplin memproduksi dan
memelihara sistem informasi dan aplikasi. Istilah “perpustakaan” digunakan
karena ASL disajikan sebagai satu set buku yang menggambarkan praktek-praktek
terbaik dari industri TI.
6)
Business
Information Service Library (BISL),
BiSL adalah standar domain publik sejak tahun
2005, diatur oleh Lembaga ASL BiSL (sebelumnya Lembaga ASL). Kerangka kerja ini
menggambarkan standar untuk proses dalam manajemen informasi bisnis di
strategi, manajemen dan operasi tingkat.
7)
Microsoft Operations Framework (MOF), MOF adalah serangkaian panduan yang bertujuan membantu teknologi informasi profesional
menetapkan dan menerapkan layanan yang handal dan hemat biaya.
8)
eSourcing Capability Modelfor Service Providers
(Escm-sp) dan eSourcing Capability Model for Client Organizations (eSCM-CL)
dari ITSqc for Sourcing Management, Escm-sp adalah “praktek terbaik”
model kemampuan dengan tiga tujuan:
a.
Memberikan
penyedia layanan bimbingan yang akan membantu meningkatkan kemampuan di seluruh
sourcing siklus hidup.
b.
Menyediakan
klien dengan cara yang objektif mengevaluasi kemampuan penyedia layanan.
c.
Menawarkan
penyedia layanan standar untuk digunakan saat membedakan diri dari pesaing.
Komentar
Posting Komentar